SELAMAT DATANG DI PASAR DAGING | UNTUK PEMESANAN HUBUNGI 0818-6778-8778

Widget By : Yulia Nanda

Sabtu, 17 September 2016

Manfaat Jeroan Sapi

Bagi sebagian orang, makan soto babat, sup lidah sapi, gulai otak, paru goreng, atau sate hati jeroanmerupakan kenikmatan tersendiri. Namun, bagi sebagian orang lain, jeroan sering dianggap sebagai biang kerok berbagai penyakit, seperti jantung koroner, stroke, atau asam urat. Itulah alasannya mengapa jeroan ini sering dihindari dan ditabukan.
Benarkah jeroan harus dihindari ?
Jeroan adalah bagian-bagian organ dalam tubuh hewan yang sudah dijagal. Biasanya yang disebut jeroan adalah semua bagian, kecuali daging utama, otot, dan tulang. Tergantung budaya setempat, jeroan dapat dianggap sebagai sampah atau sebaliknya, justru sebagai bahan pangan yang mahal.

Jeroan sendiri terdiri dari berbagai bagian yaitu hati, jantung, ginjal, lidah, usus, dan otak. Hati merupakan organ utama tubuh bagian dalam hewan. Senyawa beracunlebih banyak ditemui pada hati, dibandingkan dengan bagian tubuh lain. Sebab, hati merupakan tempat untuk menetralkan racun di dalam sistem pencernaan tubuh.
Bila ingin mengonsumsi hati, sebaiknya dicuci berulang kali hingga bersih dan direbus sampai matang, baru diolah. Ini penting untuk mengurangi kemungkinan bahaya.
Hati ayam dan hati sapi berwarna merah agak kecokelatan, lembut, dan mudah hancur, tetapi bila dipanaskan akan mengeras. Jantung memiliki serabut, berukuran relatif kecil, lembut, dan berwarna merah kecokelatan.
Ginjal berwarna merah tua. Ginjal kambing memiliki satu cuping, sedangkan ginjal sapi dan lembu memiliki beberapa cuping.Ginjal hewan yang masih muda sangat lembut dan memiliki aroma khas, sedangkan ginjal hewan yang sudah tua lebih keras, terasa pahit, dan berbau amis menyengat.
Babat merupakan bagian perut hewan ruminansia, seperti sapi.Babat segar berwarna putih kelabu atau krem kehijauan. Di pasaran ada babat berwarna putih bersih. Warna tersebut didapat melalui proses bleaching (pemutihan) menggunakan bahan kimia sintetis. Bila tidak hati-hati bisa menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan.
Lidah berwarna merah jambu atau abu-abu.Umumnya diselimuti membran muskus yang tebal dan bertekstur kasar. Sebelum diolah, membran lebih dulu dihilangkan dengan cara mengulitinya. Lidah sapi jauh lebih besar dan tebal, beratnya 2-3 kg.
Usus merupakan organ pencernaan, bermula dari ujung lambung hingga anus. Usus terdiri dari dua bagian, yaitu usus kecil dan usus besar. Usus sapi berwarna merah kecokelatan, usus ayam kuning kecokelatan. Usus mudah rusak dan terkontaminasi penyakit lainnya. Bila tak segera dibersihkan dari sisa kotoran lebih dari 4 jam setelah disembelih, usus sudah tak layak dikonsumsi.
Otak merupakan jenis jeroan paling digemari. Teksturnya lembut berwarna putih keabu-abuan. Umumnya otak sapi dan kambing yang banyak diolah, menjadi gulai.

Pelihara saraf
Jeroan juga sangat baik untuk memelihara sel-sel saraf agar berfungsi optimal. Kandungan vitamin B12 pada jeroan dapat mengurangi potensi gangguan sistem kerja sel-sel saraf, sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan memori pada otak.

Jeroan juga sangat baik untuk mencegah anemia.Anemia diakibatkan kekurangan asam folat dan zat besi. Asam folat merupakan bahan esensial untuk sintesis DNA dan RNA yang penting untuk metabolisme inti sel, termasuk sel darah merah. Sementara itu, zat besi merupakan unsur penting dalam pembentukan sel darah merah.
Bila terjadi gangguan dalam pembentukan sel darah mesh, kadar hemoglobin (Hb) dalam darah tidak normal. Kondisi ini membuat fungsi Hb sebagai pembawa oksigen ke seluruh tubuh terganggu. Akibatnya tubuh lemah, letih, lesu, dan muka pucat. Dalam kondisi semacam ini, mengonsumsi hati dan ginjal sangat dianjurkan mengingat kandungan asam folat dan zat besinya paling baik.
Imbangi dengan Sayur dan Buah
Meskipun jeroan baik, kandungan kolesterolnya sangat tinggi. Hal ini tentu sangat berbahaya, apalagi bagi mereka yang sudah berusia lanjut dan cenderung obesitas. Salah satu strategi menyiasatinya adalah mengonsumsi jeroan bersama sayuran atau buah-buahan. Serat pangan pada sayuran dan buah sudah terbukti secara ilmiah dapat menurunkan kolesterol dalam darah.
Jeroan tidak aman dikonsumsi oleh penderita asam urat karena kandungan purinnya sangat tinggi. Salah satu penyebab penyakit asam urat adalah makanan tinggi purin.
Mengingat jeroan bermanfaat sekaligus berbahaya, sebaiknya jeroan jangan digandrungi, tetapi juga jangan dihindari, terutama bagi yang tidak menderita asam urat atau pun kolesterol tinggi. Konsumsilah jeroan secara bijak.
Jeroan, terutama hati, juga baik digunakan sebagai campuran pada makanan balita karena besar manfaatnya dalam membantu proses pertumbuhan.
Semoga bermanfaat……

Tidak ada komentar:

Posting Komentar